Berita Nasional

Dirut BSI Sebut Dana dan Data Nasabah Aman, Soal Layanan "Error"

Direktur Utama BSI Hery Gunardi mengatakan, pihaknya terus melakukan proses normalisasi, sehingga pemulihan layanan sudah mulai berjalan bertahap.

Editor: Rizwan
Kompas.com
Direktur Utama PT Bank Syariah Indonesia Tbk atau BSI Hery Gunardi saat paparan kinerja BSI 2022, Rabu (1/2/2023).(Tangkapan layar Zoom. 

TRIBUNGAYO,COM, JAKARTA - Layanan Bank Syariah Indonesia (BSI) terganggu sejak Selasa lalu.

Namun demikian, secara bertahap pihak bank terus memastikan layanan bisa secepatnya normal kembali.

Layanan BSI terganggu sangat dikeluhkan masyarakat, terutama di Aceh yang mayoritas penduduk menjadi nasabah BSI karena daerah diterapkan Syariat Islam. 

Terkait ganggian atau layanan erros, PT Bank Syariah Indonesia Tbk atau BSI memastikan bahwa berkomitmen untuk menjaga keamanan dana dan data milik nasabah.

Hal itu menyusul erornya layanan BSI sejak Selasa (8/5/2023) hingga saat ini.

Mengutip Kompas.com, Kamis (11/5/2023) Direktur Utama BSI Hery Gunardi mengatakan, pihaknya terus melakukan proses normalisasi, sehingga pemulihan layanan sudah mulai berjalan secara bertahap.

"Proses normalisasi layanan BSI telah kami lakukan dengan prioritas utama untuk meyakinkan dana dan data nasabah tetap aman di BSI," ujar Hery dalam keterangannya, Rabu (10/5/2023).

Ia menuturkan, dalam upaya melakukan perbaikan, BSI telah berhasil melakukan normalisasi layanan pada jaringan ATM dan kantor cabang di seluruh Indonesia pada Selasa (9/5/2023).

Baca juga: Menteri BUMN Erick Tohir Sebut Ada Serangan Siber Soal Layanan BSI "Error"

Selain itu, masih pada hari yang sama, secara bertahap layanan BSI Mobile juga sudah dapat diakses oleh nasabah dengan fitur-fitur basic.

Namun pada hari ini, Rabu (10/5/2023) pukul 14.00 WIB, perseroan tengah melakukan monitoring dan proses normalisasi transaksi sehingga berdampak pada layanan BSI tidak bisa diakses sementara waktu.

Mulai dari layanan di cabang, akses BSI Mobile, serta transaksi di ATM.

Hery menegaskan, BSI sebagai institusi perbankan berkomitmen untuk terus memperkuat pertahanan dan keamanan siber, terutama demi kepentingan nasabah.

Dia juga mengingatkan nasabah untuk terus menjaga kewaspadaan dan berhati-hati terhadap berbagai bentuk modus penipuan serta kejahatan digital yang mengatasnamakan BSI.

Di sisi lain, ia menyatakan permohonan maaf kepada nasabah BSI yang menjadi terganggu karena tak bisa mengakses layanan BSI dengan normal.

"Kami menyampaikan permohonan maaf atas ketidaknyamanan nasabah karena adanya kendala dalam mengakses layanan BSI pada 8 Mei 2023," kata Hery.

Baca juga: Anggota DPRA Bardan Sahidi Soroti BSI Gangguan Sudah 3 Hari

Soal serangan siber

Mengutip Kompas.com, BSI menyampaikan, perusahaan terus melakukan penanganan atas kendala yang dialami nasabah dalam mengakses layanan BSI.

Direktur Utama BSI Hery Gunardi mengatakan, pihaknya melakukan proses normalisasi dengan fokus utama untuk menjaga dana dan data nasabah tetap aman.

Hingga saat ini proses normalisasi layanan telah dilakukan dengan baik.

“Atas nama Bank Syariah Indonesia, kami menyampaikan permohonan maaf atas ketidaknyamanan nasabah karena adanya kendala dalam mengakses layanan BSI pada 8 Mei 2023.

Proses normalisasi layanan Bank Syariah Indonesia telah kami lakukan, dengan prioritas utama untuk meyakinkan dana dan data nasabah tetap aman di Bank Syariah Indonesia,” ujar Hery dalam keterangannya di Jakarta, Rabu (10/5/2023).

Sebelumnya, BSI telah berhasil melakukan normalisasi layanan pada jaringan ATM dan kantor cabang pada Selasa (9/5/2023).

Pada hari tersebut, ia menjelaskan, nasabah sudah bisa melakukan transaksi di jaringan cabang dan ATM BSI yang tersebar di seluruh Indonesia.

Baca juga: Berharap BSI Segera Perbaiki Layanan, Mahasiswa USK: Orangtua Tak Bisa Kirim Uang

Sementara, masih pada hari yang sama, Selasa malam, secara bertahap layanan BSI Mobile juga sudah dapat diakses oleh nasabah dengan fitur-fitur basic.

Kemudian pada hari ini, Rabu (10/5/2023) pukul 14.00 WIB, Perseroan tengah melakukan monitoring dan proses normalisasi transaksi yang berdampak pada layanan BSI tidak bisa diakses sementara waktu yakni layanan di cabang, akses BSI Mobile maupun ATM di seluruh Indonesia.

"Kami akan terus memberikan informasi terkini sehingga nasabah dapat bertransaksi dengan normal," imbuh dia.

Adapun, terkait dengan adanya serangan siber, pada dasarnya BSI akan melakukan penelusuran atas hal tersebut.

“Hal tersebut perlu pembuktian lebih lanjut melalui audit dan digital forensik. Kami terus berkoordinasi dengan berbagai pihak, baik itu regulator maupun pemerintah,” tutur Hery.

Hery menegaskan, BSI akan terus memperkuat pertahanan dan keamanan cyber, terutama demi kepentingan nasabah.

Pihaknya juga mengingatkan nasabah untuk menjaga kewaspadaan dan berhati-hati terhadap berbagai bentuk modus penipuan serta kejahatan digital yang mengatasnamakan Bank Syariah Indonesia.

“Sekali lagi kami mohon maaf atas ketidaknyaman ini dan terima kasih atas dukungan dan kepercayaan yang diberikan kepada BSI,” tandas dia.(*)

Baca juga: Setelah Terima Pengaduan Masyarakat Terkait Layanan BSI Tidak Normal, Ini yang Dilakukan Haji Uma

Update berita lainnya di TribunGayo.com dan GoogleNews

Artikel ini telah tayang di Kompas.com

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di

    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved