Kupi Senye
Menyelamatkan RSUD Datu Beru Takengon dari Krisis Internal
Penurunan kualitas layanan, lemahnya manajemen internal dan memburuknya kondisi fasilitas telah menjadi keluhan yang semakin nyata ditengah masyarakat
Oleh: Khairul Ahadian ST *)
Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Datu Beru Takengon, kini tengah menghadapi tantangan serius yang mengancam keberlanjutan dan kualitas pelayanannya.
Penurunan kualitas layanan, lemahnya manajemen internal dan memburuknya kondisi fasilitas telah menjadi keluhan yang semakin nyata ditengah masyarakat.
Pelayanan dan Kesejahteraan Pegawai
Saat ini, kualitas pelayanan di RSU Datu Beru menunjukkan penurunan yang nyata.
Semangat kerja para pegawai melemah, ditandai dengan berkurangnya kepedulian terhadap pasien.
Fragmentasi internal di antara pegawai, yang membentuk kelompok-kelompok kecil berdasarkan kepentingan masing-masing, telah menciptakan iklim kerja yang tidak sehat dan menghambat kolaborasi antarbagian.
Akibatnya, jumlah komplain masyarakat terus meningkat, mencerminkan ketidakpuasan terhadap layanan yang diberikan.
Salah satu penyebab melemahnya kinerja adalah kurangnya perhatian terhadap kesejahteraan pegawai.
Banyak dokter spesialis yang kini bekerja lebih berorientasi pada keuntungan materi dibandingkan dengan rasa pengabdian terhadap masyarakat.
Kondisi ini memperburuk motivasi internal dan berimbas langsung pada kualitas layanan yang diterima pasien.
Manajemen Keuangan
Dari sisi keuangan, RSU Datu Beru mengalami defisit anggaran serius akibat lemahnya pengelolaan keuangan.
Tidak adanya perencanaan yang matang dan evaluasi keuangan berkala telah mengakibatkan sering terputusnya pengadaan obat, bahan habis pakai, dan kebutuhan operasional lainnya.
Ini tentu semakin memperparah penurunan kualitas pelayanan medis.
Manajemen rumah sakit juga menunjukkan ketidakpedulian terhadap pemeliharaan fasilitas fisik dan peralatan medis.
Infrastruktur yang terus memburuk memperkuat citra negatif rumah sakit di mata pasien dan masyarakat.
Jika tidak segera diperbaiki, RSU Datu Beru berisiko mengalami penurunan tipe, yang tentunya akan berdampak pada status akreditasi dan kepercayaan publik.
Analisis Permasalahan
Penurunan Kualitas Pelayanan
Hal ini disebabkan motivasi pegawai menurun, keterbatasan obat dan bahan medis, ketidakcukupan fasilitas.
Dampaknha adalah tingginya komplain pasien, berkurangnya kepercayaan masyarakat, potensi penurunan jumlah kunjungan.
Penurunan Semangat dan Solidaritas Pegawai
Penyebabnya, ketidakjelasan arah kebijakan manajemen, kurangnya penghargaan dan perhatian terhadap kesejahteraan pegawai, iklim kerja yang tidak sehat.
Dampaknya produktivitas rendah,pelayanan yang tidak optimal, konflik internal.
Manajemen Keuangan yang Buruk
Penyebab: Kurangnya kompetensi pengelolaan keuangan, lemahnya perencanaan anggaran, tidak adanya evaluasi keuangan berkala.
Dampaknya terjadi defisit anggaran, ketidakstabilan operasional, kegagalan memenuhi kebutuhan medis dasar.
Fragmentasi Internal Pegawai:
Penyebabnya, kepemimpinan yang lemah, tidak adanya komunikasi efektif dan rasa keadilan dalam organisasi.
Dampak yang terjadi perpecahan internal, kurangnya kerja sama, memburuknya budaya organisasi.
Ketidakpedulian terhadap Pemeliharaan Fasilitas
Penyebabnya adalah pengabaian dalam perencanaan pemeliharaan, alokasi anggaran yang tidak memadai.
Dampak terjadi adalah deteriorasi fasilitas rumah sakit, menurunnya kenyamanan pasien, risiko keamanan yang meningkat dan penurunan type Rumah Sakit.
Implikasi Jangka Panjang
Jika masalah-masalah ini tidak segera ditangani, RSU Datu Beru menghadapi risiko serius, antara lain:
• Penurunan akreditasi rumah sakit.
• Menurunnya kepercayaan masyarakat terhadap layanan kesehatan RS daerah.
• Meningkatnya angka rujukan ke rumah sakit di luar daerah.
• Kesulitan mempertahankan tenaga medis dan paramedis berkualitas.
• Potensi intervensi dari pemerintah daerah maupun pusat.
Rekomendasi untuk Reformasi
Untuk menyelamatkan RSU Datu Beru Takengon, beberapa langkah strategis perlu segera dilakukan:
• Reformasi Manajemen
Evaluasi menyeluruh terhadap struktur manajemen harus dilakukan dengan mengedepankan prinsip profesionalisme dan akuntabilitas.
• Peningkatan Kesejahteraan Pegawai
Pemberian insentif berbasis kinerja dan perhatian lebih terhadap kesejahteraan dasar pegawai akan memulihkan semangat kerja.
• Perbaikan Sistem Keuangan
Pembentukan tim keuangan profesional yang mengelola anggaran secara transparan dan akuntabel menjadi keharusan.
• Revitalisasi Budaya Organisasi
Membangun kembali semangat kepemilikan dan solidaritas pegawai melalui pelatihan, komunikasi efektif, dan kepemimpinan transformasional.
• Pemeliharaan dan Pengembangan Fasilitas
Alokasi anggaran khusus untuk perawatan fasilitas dan pembaruan peralatan medis perlu diprioritaskan agar rumah sakit tetap mampu memberikan layanan yang aman dan nyaman.
• Penguatan Layanan Publik dan Komunikasi
Membangun sistem pengaduan yang efektif dan transparan serta meningkatkan kualitas layanan berbasis standar mutu dan keselamatan pasien.
Sebagai lembaga pelayanan publik, RSU Datu Beru Takengon tidak boleh dibiarkan terpuruk. Penyembuhan atas krisis yang terjadi harus dimulai dari reformasi internal yang nyata dan berkelanjutan.
Masyarakat Aceh Tengah berhak mendapatkan pelayanan kesehatan yang bermutu, dan itu hanya bisa dicapai dengan komitmen serius dari seluruh elemen rumah sakit, dukungan penuh dari pemerintah daerah, serta pengawasan masyarakat secara aktif.
*) Penulis adalah Politisi Partai Demokrat/Anggota DPRK Aceh Tengah.
KUPI SENYE adalah rubrik opini pembaca TribunGayo.com. Setiap artikel menjadi tanggung jawab penulis.
| Pasar Handicraft Gayo: Membangun Pusat Ekonomi Kreatif dan Pariwisata Aceh Tengah |
|
|---|
| Air Mata di Balik Senyuman Seorang Guru |
|
|---|
| Menjaga Spirit Ibadah di Usia Senja: Hikmah Wudhu dan Shalat bagi Kesehatan Jasmani dan Ruhani |
|
|---|
| Antrean Panjang di Sejumlah SPBU Aceh Tengah Sebabkan Kemacetan dan Ganggu Aktivitas Warga |
|
|---|
| Peran Strategis Pemerintah Daerah Terhadap Kelangkaan BBM |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/gayo/foto/bank/originals/Khairul-Ahadian-Anggota-DPRK-Aceh-Tengah-0105.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.