Kupi Senye

Bergesernya Nilai Budaya Adat Ketimuran

Perubahan zaman membawa dampak besar dalam cara manusia memandang nilai, moral, dan gaya hidup.

Editor: Sri Widya Rahma
Dokumen Pribadi/Iman Ahmadi
OPINI TRIBUNGAYO - Iman Ahmadi adalah Alumni Ikatan Mahasiswa Gayo (Imaga) Medan Sumatera Utara. 

Sehingga , hal ini membuat banyak dari mereka memiliki persepsi yang salah tentang seks, cinta, dan komitmen.

3. Kurangnya Pendidikan Seksual yang Sehat.

Di banyak negara, termasuk Indonesia, pendidikan seksual masih menjadi topik yang tabu.

Padahal, ketidaktahuan tentang tubuh, batasan, dan risiko hubungan seks bisa membuat remaja bertindak gegabah.

Tanpa bimbingan yang tepat, mereka rentan terjebak dalam eksplorasi seksual yang tidak sehat.

Pendidikan seksual yang ideal bukanlah mengajarkan bagaimana melakukannya, tetapi mengajarkan tanggung jawab, nilai, dan risiko dari setiap tindakan.

4. Faktor Lingkungan dan Pergaulan

Lingkungan tempat seseorang tumbuh sangat mempengaruhi sikap dan perilaku mereka.

Dalam lingkungan yang permisif, di mana hubungan bebas dianggap lumrah, seorang remaja bisa merasa bahwa menjaga kesucian bukanlah sesuatu yang penting.

Tekanan teman sebaya juga berperan besar dalam banyak kasus, seseorang melakukan hubungan seksual pertama karena ingin diterima dalam kelompok atau karena tidak ingin diucap kuno.

5. Perubahan Pola Pacaran dan Relasi.

Dulu, pacaran dilakukan dengan pengawasan ketat dari orang tua atau masyarakat.

Kini, dengan semakin bebasnya akses ke tempat tempat privat dan teknologi komunikasi, hubungan antar pasangan bisa berlangsung jauh dari pengawasan.

Hubungan emosional yang intens sering kali berlanjut ke hubungan fisik, apalagi jika tidak ada batasan nilai yang kuat dari individu tersebut.

6. Kebutuhan Psikologis dan Emosional

Halaman
123
Sumber: TribunGayo
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

Berita Populer

Serakahnomics dan HUT ke-80 RI

 
© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved