Marak Penimbunan Danau Lut Tawar
Reklamasi Terus Berlanjut, WALHI Soroti Diamnya Pemerintah Soal Penyelamatan Danau Lut Tawar
WALHI Aceh, menilai Pemerintah Kabupaten Aceh Tengah, terkesan diam dan belum mengambil langkah nyata terkait reklamasi Danau Lut Tawar.
Penulis: Alga Mahate Ara | Editor: Budi Fatria
Selain berdampak pada lingkungan, WALHI juga mengingatkan bahwa pembiaran reklamasi liar dapat menimbulkan persoalan sosial di tengah masyarakat, dimana masyarakat merasa pemerintah tebang pilih terhadap pelanggaran yang terjadi di Danau Lut Tawar.
Baca juga: Aktivis Soroti Dugaan Oknum APH Terlibat Reklamasi dan Pembangunan Ilegal di Danau Lut Tawar
"Kalau pengusaha besar boleh melakukan pembangun di tepi danau, sedangkan masyarakat kecil yang punya cangkul padang tidak, ini akan menimbulkan kecemburuan sosial. Bisa muncul konflik karena dianggap ada perlakuan berbeda,” terang Afifuddin.
Afifuddin menegaskan, sebelum pemerintah berencana mengembangkan kawasan wisata di Danau Lut Tawar, langkah utama yang harus dilakukan adalah menertibkan seluruh pelanggaran yang sudah terjadi.
"Sebelum bicara infrastruktur wisata, tertibkan dulu pelanggaran yang ada. Baru kemudian lakukan kajian komprehensif dari sisi ekologi dan sosial agar pengelolaan Danau Lut Tawar benar-benar berkelanjutan,” pungkasnya. (*)
| Soal Reklamasi Danau Lut Tawar, DLHK Aceh: Pembangunan Harus Ada Dokumen Lingkungan |
|
|---|
| 6 Lokasi di Kawasan Danau Lut Tawar Dipasang Pamflet Himbauan Dilarang Reklamasi |
|
|---|
| Tanggapan Bupati Aceh Tengah dan Politisi Partai Gerindra Terkait Reklamasi Danau Lut Tawar |
|
|---|
| Ambisius Pejabat dan Aparat, Tarik Ulur Reklamasi Danau Lut Tawar Takengon |
|
|---|
| Tolak Reklamsi di Danau Lut Tawar, Aktivis GMNI Kirim Surat Audiensi untuk Bupati Aceh Tengah |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/gayo/foto/bank/originals/Afifuddin-Acal.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.