Marak Penimbunan Danau Lut Tawar

Reklamasi Terus Berlanjut, WALHI Soroti Diamnya Pemerintah Soal Penyelamatan Danau Lut Tawar

WALHI Aceh, menilai Pemerintah Kabupaten Aceh Tengah, terkesan diam dan belum mengambil langkah nyata terkait reklamasi Danau Lut Tawar.

Penulis: Alga Mahate Ara | Editor: Budi Fatria
Foto Dokumenrasi Fjl Aceh
REKLAMASI DANAU LUT TAWAR - Kepala Bidang Advokasi dan Kampanye WALHI Aceh, Afifuddin Acal menyoroti terkait reklamasi di Danau Lut Tawar. 

Selain berdampak pada lingkungan, WALHI juga mengingatkan bahwa pembiaran reklamasi liar dapat menimbulkan persoalan sosial di tengah masyarakat, dimana masyarakat merasa pemerintah tebang pilih terhadap pelanggaran yang terjadi di Danau Lut Tawar. 

Baca juga: Aktivis Soroti Dugaan Oknum APH Terlibat Reklamasi dan Pembangunan Ilegal di Danau Lut Tawar

"Kalau pengusaha besar boleh melakukan pembangun di tepi danau, sedangkan masyarakat kecil yang punya cangkul padang tidak, ini akan menimbulkan kecemburuan sosial. Bisa muncul konflik karena dianggap ada perlakuan berbeda,” terang Afifuddin.

Afifuddin menegaskan, sebelum pemerintah berencana mengembangkan kawasan wisata di Danau Lut Tawar, langkah utama yang harus dilakukan adalah menertibkan seluruh pelanggaran yang sudah terjadi.

"Sebelum bicara infrastruktur wisata, tertibkan dulu pelanggaran yang ada. Baru kemudian lakukan kajian komprehensif dari sisi ekologi dan sosial agar pengelolaan Danau Lut Tawar benar-benar berkelanjutan,” pungkasnya. (*)

Sumber: TribunGayo
Halaman 2/2
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved