Dua SD Negeri Tutup
Jejak Dua SD Negeri di Aceh Tenggara yang Hilang dari Peta Pendidikan
SDN Kuta Tengah kini sepenuhnya beralih menjadi TK Negeri. Sementara SDN 2 Lawe Sigala-gala hanya menyisakan satu ruang untuk SDN 1 Lawe Sigala-gala.
Penulis: Asnawi Luwi | Editor: Budi Fatria
Bagi orang tua murid, penutupan sekolah adalah kejutan.
Idawati, wali murid, masih ingat perasaan itu.
"Informasinya karena murid terlalu sedikit. Anak saya akhirnya pindah ke SDN Lawe Sigala-gala. Kami berharap sekolah itu bisa dibuka kembali," katanya.
Ia menambahkan, mutu pendidikan di SDN 2 Sigala-gala sebenarnya cukup baik.
“Anak-anak pintar. Sayang sekali kalau sekolah itu ditutup,” ujarnya dengan nada kecewa.
Bukan dimasa kepimpinan dirinya
Terpisah, kepada TribunGayo.com, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Kadisdikbud) Aceh Tenggara, Julkifli Spd Mpd, membenarkan, berdasarkan laporan stafnya dua Sekolah Dasar Negeri tutup sekitar sembilan tahun yang lalu.
Dan, itu bukan dimasa kepimpinan dirinya sebagai Kadisdikbud Aceh Tenggara.
"Alhamdulillah, dimasa kepimpinan saya belum ada sekolah negeri yang tutup akibat tak ada murid," katanya.
Celah dalam Tata Kelola Pendidikan
Liputan ini menemukan bahwa penutupan dua sekolah bukan sekadar soal berkurangnya murid. Ada indikasi lemahnya manajemen distribusi guru dan kebijakan zonasi sekolah.
Distribusi guru tidak merata: pensiun massal tidak diantisipasi dengan penempatan tenaga baru.
Kompleks sekolah yang membingungkan: tiga SD berdiri di satu lokasi, membuat orang tua ragu memilih.
Bangunan masih layak: namun hanya difungsikan sebagian, tanpa evaluasi menyeluruh.
Keputusan penutupan tampak lebih sebagai langkah praktis daripada solusi jangka panjang.
Murid dipindahkan, guru dialihkan, bangunan difungsikan ulang.
Tetapi pertanyaan mendasar tetap menggantung: apakah ini bentuk efisiensi, atau tanda rapuhnya tata kelola pendidikan di daerah?
Tak Hilang dari Ingatan
- Kini, bangunan SDN yang ditutup tetap berdiri, meski fungsinya bergeser.
- Jejak sejarahnya sebagai sekolah dasar perlahan memudar, namun kenangan murid, guru, dan orang tua tetap hidup.
- Di balik dinding yang kini didekorasi gambar-gambar TK, tersimpan cerita tentang sebuah sistem pendidikan yang pernah berjuang, lalu menyerah pada keterbatasan.
Liputan ini bukan sekadar tentang dua sekolah yang hilang, melainkan tentang masa depan pendidikan di daerah: apakah kita belajar dari jejak yang hilang, atau dibiarkan terkubur dalam keheningan? (*)
pendidikan
Multiangle
Eksklusif
Nurhayati
SDN Kuta Tengah
SDN Bertingkat
Aceh Tenggara
Desa Lawe Pekhidinan
siswa
Sekolah Dasar
Desa Kuta Tengah
Kecamatan Lawe Sigala-gala
Sri Surmiati
Idawati
Wali Murid
Dinas Pendidikan dan Kebudayaan
Julkifli
| Gubernur Aceh dan DPRA Teken KUA-PPAS 2026, Komit Maksimalkan Anggaran untuk Kesejahteraan Rakyat |
|
|---|
| Gubernur Muzakir Manaf Tunjuk Muhammad MTA sebagai Jubir Pemerintah Aceh |
|
|---|
| Nanang Agus Sutrisno Dikukuhkan Sebagai Kepala Perwakilan BPKP Aceh |
|
|---|
| HASIL LIGA VOLI KOREA HARI INI: GS Caltex Dominan! IBK Altos Takluk di Kandang Sendiri 1-3 |
|
|---|
| Bupati Aceh Tenggara dan Kadisdikbud Hadiri Rakor Pengusulan Program Revitalisasi Satuan Pendidikan |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/gayo/foto/bank/originals/SDN2-Lawe-Sigala-gala.jpg)