Dua SD Negeri Tutup
Ketua Komisi D DPRK Aceh Tenggara Ingatkan Disdikbud Jaga Mutu Pendidikan
Ketua Komisi D DPRK Aceh Tenggara, Tgk Marwan Husni, menekankan pentingnya menjaga kualitas dan mutu pendidikan.
Penulis: Asnawi Luwi | Editor: Sri Widya Rahma
Namun, di lapangan, cerita yang muncul lebih kompleks.
Guru Nurhayati, yang pernah mengajar di SDN Kuta Tengah, mengingat masa-masa terakhir sekolah itu.
“Jumlah murid semakin menurun, orang tua mulai enggan menyekolahkan anak di sana. Akhir 2018 sekolah ditutup, saya dipindahkan ke SDN Bertingkat,” kata Guru Nurhasana yang ditemui TribunGayo.com pada Rabu (12/11/2025) lalu.
Namun, guru lain, Sri Surmiati dari SDN 1 Lawe Sigala-gala, punya pandangan berbeda.
Menurutnya, penutupan SDN 2 Lawe Sigala-gala, bukan semata-mata karena berkurangnya murid , melainkan karena krisis tenaga pengajar.
"Saat itu hanya ada dua guru ASN, saya dan Radiani. Banyak guru yang pensiun, sementara murid masih ada lebih dari 40 orang," jelasnya.
Pernyataan Kadisdikbud Aceh Tenggara
Terpisah, kepada TribunGayo.com, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Kadisdikbud) Aceh Tenggara, Julkifli Spd Mpd, membenarkan, berdasarkan laporan stafnya dua SD Negeri tutup sekitar sembilan tahun yang lalu.
Dan, itu bukan dimasa kepimpinan dirinya sebagai Kadisdikbud Aceh Tenggara.
"Alhamdulillah, dimasa kepimpinan saya belum ada sekolah negeri yang tutup akibat tak ada murid," katanya. (*)
Baca juga: Siswa SMP Tak Lancar Membaca, Tim Disdikbud Aceh Tenggara Turun ke Sekolah
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/gayo/foto/bank/originals/Ketua-Komisi-D-DPRK-Aceh-Tenggara-Tgk-Marwan-Husni-3.jpg)