Drs Karim Gito, MM, Jauhari Samalanga, Rahmad Sanjaya, Dedi Andrian, SE, MM, Iwan Setiawan (Tokoh Gayo di Banda Aceh).
Fikar W Eda (Tokoh Gayo di Jakarta), Mahlizar Safdi (Tokoh Muda Gayo Banda Aceh) Serta organisasi pemuda: Ikatan Pemuda Pelajar Mahasiswa Aceh Tengah, Himpunan Pemuda Pelajar Mahasiswa Bener Meriah.
Ramadhan Moeslem Arrasuly (Made) menjelaskan, even ini merupakan hasil gotong royong kolektif seniman dan masyarakat, bukan agenda resmi pemerintah.
"Harapannya, Didong Arts Day dapat masuk dalam kalender tetap pariwisata budaya Provinsi Aceh, menarik wisatawan lokal dan mancanegara.
Sekaligus memperkuat identitas budaya Tanoh Gayo sebagai bagian penting dari kekayaan budaya Nusantara, " katanya.
Sekilas tentang Didong
Didong adalah seni pertunjukan khas masyarakat Gayo di Aceh Tengah dan Bener Meriah, yang memadukan unsur tari, vokal, dan sastra.
Kesenian ini bukan sekadar hiburan, tapi juga sarana dakwah, pendidikan, dan pelestarian budaya.
Pada tahun 2015, didong ditetapkan sebagai Warisan Budaya Tak Benda Indonesia oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI. (*)
Baca juga: Maestro Didong Ceh Udin Musara akan Tampil di PDS HB Jassin Taman Ismail Marzuki Jakarta
Baca juga: Buku Didong dan Tari Guel Diluncurkan, ISBI Aceh akan Dirikan LK Ara Corner
Baca juga: Sang Maestro Ceh M Din Bagikan Kenangan Rekaman Didong Gayo Tahun 1975-1976 di Medan