Kupi Senye
Meneladani Akhlak Kepemimpinan Rasulullah, Baik di Rumah Tangga Maupun Ranah Publik
Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW bukanlah sekadar seremoni tahunan yang bersifat seremonial belaka.
Oleh: Mahbub Fauzie SAg MPd *)
Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW bukanlah sekadar seremoni tahunan yang bersifat seremonial belaka.
Lebih dari itu, ia merupakan momentum penting untuk merefleksikan nilai-nilai keteladanan Rasulullah SAW dalam seluruh aspek kehidupan.
Baik dalam lingkup rumah tangga maupun dalam kehidupan sosial dan kepemimpinan publik.
Senin, 8 September 2025, ba’da Salat Maghrib, Masjid Agung Ruhama’ Takengon Aceh Tengah menyelenggarakan peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW yang sarat makna.
Dalam kesempatan tersebut, Drs H Nasri Lisma menyampaikan ceramah yang menyentuh nurani dan menggugah kesadaran kolektif umat Islam, khususnya bagi para pemimpin dan tokoh masyarakat.
Beliau menekankan bahwa keteladanan Rasulullah SAW bukan hanya berhenti pada wacana, tetapi harus hidup dalam tindakan nyata dan keseharian.
Akhlak Rasulullah dalam Rumah Tangga
Keteladanan Rasulullah SAW dalam rumah tangga merupakan fondasi penting dalam membangun masyarakat yang sehat.
Dalam kehidupan pribadi, beliau tidak pernah menempatkan diri sebagai sosok otoriter atau superior dihadapan istrinya, melainkan sebagai mitra sejajar yang saling mendukung dan menghargai.
Aisyah RA meriwayatkan bahwa Rasulullah biasa menjahit bajunya sendiri, memperbaiki sandal dan membantu pekerjaan rumah tangga.
Sikap ini menjadi tamparan telak bagi budaya patriarkis yang masih menganggap urusan domestik sebagai tanggung jawab tunggal perempuan.
Rasulullah menunjukkan bahwa rumah tangga yang harmonis dibangun atas dasar cinta, saling pengertian, dan keterlibatan aktif dari semua anggota keluarga.
Keteladanan ini amat relevan di tengah meningkatnya konflik rumah tangga akibat kurangnya komunikasi dan empati.
Keteladanan Rasulullah di Ranah Publik
Dalam skala yang lebih luas, Rasulullah SAW adalah teladan utama dalam kepemimpinan publik.
Beliau adalah pemimpin yang jujur, adil, amanah, dan penuh kasih terhadap rakyatnya.
Kepemimpinan beliau tidak dibangun atas dasar kekuasaan, melainkan tanggung jawab dan semangat pelayanan.
Rasulullah bersabda: "Innamā bu'istu liutammima makarimal akhlāq"
“Sesungguhnya aku diutus untuk menyempurnakan akhlak yang mulia.” (HR. Ahmad)
Sebagaimana ditegaskan dalam Al-Qur’an: "Laqad kāna lakum fī Rasūlillāhi uswatun ḥasanah..."
“Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu…” (QS. Al-Ahzab: 21).
Rasulullah tidak menjaga jarak dengan rakyatnya.
Beliau turun langsung ke tengah masyarakat: menyapu masjid, menjenguk orang sakit, menolong fakir miskin, hingga berbagi makanan.
Ia tidak merasa risih untuk hadir dalam kegiatan sosial, bahkan bergaul dengan masyarakat bawah tanpa canggung.
Pemimpin yang Melayani, Bukan Turun Derajat Tapi Naik Martabat
Dalam ceramahnya, Drs H Nasri Lisma mengingatkan bahwa meneladani Rasulullah berarti tidak gengsi dalam berbuat kebaikan, sekecil apapun.
Beliau menyoroti adanya pemimpin yang ikut memungut sampah, membagikan sembako, atau hadir dalam kegiatan sosial keagamaan.
Seperti Subuh Rabu Berkah, Safa Maghrib dan berjibaku dalam even-even populis lainnya.
Padahal, justru inilah esensi dari kepemimpinan yang meneladani Rasulullah rendah hati, tidak canggung dalam melayani, dan mengedepankan akhlak.
Tidak ada yang salah ketika seorang pemimpin terjun langsung untuk menyalurkan bantuan sosial, menjenguk masyarakat kecil, atau menginisiasi gerakan sosial keagamaan.
Itu bukan pencitraan, melainkan bagian dari misi kenabian: membumikan nilai-nilai akhlak dalam kehidupan publik.
Bahkan, Rasulullah SAW sendiri adalah pribadi yang pemaaf, sabar, dan tidak segan membantu siapa pun, tanpa pandang status atau jabatan.
Maka, pemimpin yang mengikuti jejak ini sejatinya sedang memuliakan diri, bukan sebaliknya.
Mari Menjadi Tim Sukses Rasulullah SAW
Peringatan Maulid seharusnya menjadi titik balik bagi kita semua untuk tidak sekadar mengagumi pribadi Rasulullah dalam lisan, tetapi meneladaninya dalam laku.
Mari jadikan beliau sebagai panutan sejati, bukan hanya di masjid atau pengajian, tetapi dalam rumah tangga, tempat kerja, dan ranah kebijakan publik.
Para pemimpin, di lembaga pendidikan, pemerintahan, maupun organisasi masyarakat, sudah saatnya menjadikan Rasulullah sebagai role model dalam bertindak dan membuat keputusan.
Ketika seorang Rektor, Kepala Kantor Kementerian Agama, Camat, atau Bupati aktif dalam gerakan sosial seperti “Subuh Rabu Berkah” atau “Safa Maghrib".
Maka itu bukan hanya bentuk pelayanan publik, tetapi juga bagian dari tim suksesnya Rasulullah SAW.
Menjadi bagian dari tim sukses Rasulullah bukan dengan baliho atau jargon.
Tapi dengan menghadirkan akhlak beliau dalam tindakan nyata: melayani, mengasihi, memaafkan, dan memberi solusi atas permasalahan umat.
Rasulullah SAW telah memberikan warisan terindah berupa keteladanan hidup.
Tugas kita hari ini bukan sekadar mengagungkan nama beliau.
Tetapi meneruskan perjuangan beliau dalam menyempurnakan akhlak, baik sebagai suami, istri, orang tua, pemimpin, maupun anggota masyarakat.
Semoga Maulid Nabi Muhammad SAW kali ini menjadi titik awal perubahan.
Bukan hanya dalam cara kita berpikir, tetapi juga dalam cara kita bertindak. Wallahul muwafiq ilaa aqwamith thariq.
*) Penulis adalah Penghulu Ahli Madya dan Kepala KUA Kecamatan Atu Lintang, Aceh Tengah.
KUPI SENYE adalah rubrik opini pembaca TribunGayo.com. Setiap artikel menjadi tanggung jawab penulis.
Baca juga: TKA Menghitung Bulan dan Peran Orang Tua dalam Memilih Jurusan ke Perguruan Tinggi
Kupi Senye
Opini TribunGayo
Rasulullah
akhlak Rasulullah
Mahbub Fauzie
Penghulu Ahli Madya
Kepala KUA
Atu Lintang
Aceh Tengah
berita gayo hari ini
TribunGayo.com
| Pasar Handicraft Gayo: Membangun Pusat Ekonomi Kreatif dan Pariwisata Aceh Tengah |
|
|---|
| Air Mata di Balik Senyuman Seorang Guru |
|
|---|
| Menjaga Spirit Ibadah di Usia Senja: Hikmah Wudhu dan Shalat bagi Kesehatan Jasmani dan Ruhani |
|
|---|
| Antrean Panjang di Sejumlah SPBU Aceh Tengah Sebabkan Kemacetan dan Ganggu Aktivitas Warga |
|
|---|
| Peran Strategis Pemerintah Daerah Terhadap Kelangkaan BBM |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/gayo/foto/bank/originals/Mahbub-Fauzie-Kepala-KUA-Kecamatan-Atu-Lintang-Aceh-Tengah-1.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.