Berita Nasional
Indonesia Menjadi Chairman ASEAN Smart City Network 2023, Kemendagri Tekankan Pentingnya Kolaborasi
Kemendagri selaku National Representative Indonesia dalam ASCN mengajak negara dan kota yang tergabung dalam ASCN berkolaborasi mewujudkan kota cerdas
Penulis: Fikar W Eda | Editor: Rizwan
Laporan Fikar W.Eda/Jakarta
TRIBUNGAYO.COM, JAKARTA - Indonesia siap menjabat Ketua (Chairman) ASEAN Smart City Network (ASCN) atau Jaringan Kota Cerdas ASEAN untuk tahun 2023.
Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) selaku National Representative (NR) Indonesia dalam ASCN mengajak negara-negara dan kota-kota yang tergabung dalam ASCN berkolaborasi mewujudkan kota cerdas.
Yang berkelanjutan dan memiliki ciri khas kota cerdas ASEAN yang memenuhi kebutuhan warganya.
Hal tersebut disampaikan Direktur Jenderal Bina Administrasi Kewilayahan Kemendagri, Dr Safrizal ZA MSi saat menyampaikan sambutannya.
Ia menyampaikan sambutan pada Persidangan Tahunan ke-5 ASCN yang diselenggarakan Selasa (30/08/2022) secara daring.
Persidangan ini juga dihadiri oleh delegasi dari sepuluh negara anggota ASEAN, antara lain ASCN National Representatives (NRs), Chief Smart City Officers (CSCOs).
Baca juga: Pejabat Kemendagri RI, Beri Tips Sukses untuk Ratusan Mahasiswa Baru USK
Baca juga: Kemendagri Larang ASN Pemda Bawa Uang Tunai Saat Perjalanan Dinas
Dan pejabat pendamping Sekretariat ASEAN, serta berbagai instansi pemerintah dan sektor swasta dari mitra eksternal ASEAN.
ASCN sendiri dibentuk pada 8 Juli 2018 di Singapura sebagai platform kerja sama bagi kota-kota dari sepuluh Negara Anggota ASEAN.
Dalam mewujudkan pembangunan perkotaan yang cerdas dan berkelanjutan dengan menggunakan teknologi sebagai pendukung.
Salah satu agenda dalam Persidangan Tahunan ke-5 ASCN kali ini adalah serah terima Keketuaan ASCN untuk periode tahun 2023 dari Kamboja kepada Indonesia.
Selain itu disampaikan pula mengenai progress penerapan kota cerdas pada 26 kota di ASEAN yang ditunjuk sebagai percontohan ASCN.
Untuk Indonesia, terpilih DKI Jakarta, Kota Makassar dan Kabupaten Banyuwangi yang disampaikan oleh masing-masing Chief Smart City Officers (CSCOs).
Direktur Jakarta Smart City Yudhistira Nugraha DPhil menyampaikan inovasi JAKI (Jakarta Kini) sebagai suatu platform.
Baca juga: Lima Anak Warga Aceh Tengah Digigit Anjing Liar, Kini Dirawat RSUD, Begini Ceritanya
Baca juga: AirAsia Umumkan Syarat Penumpang Rute Domestik dan Internasional, Antaranya Wajib Vaksin Booster
Yang menghubungkan seluruh layanan publik Pemerintah DKI Jakarta seperti JakLapor (Pengaduan warga online), JakEvo (Proses perizinan terpadu), JakPreneur dan JakLingko (sistem pembayaran terintegrasi untuk transportasi umum).
Sedangkan Kota Makassar yang diwakili Dr Jusman SKel MSi memaparkan inisiatif Kota Makassar melalui program HomeCare (dottoro ta) yang mendekatkan layanan kesehatan/
Memperluas dan menyentuh seluruh lapisan masyarakat serta mempermudah dan mengintegrasikan berbagai layanan kesehatan.
Kabupaten Banyuwangi yang diwakili Kepala Dinas Komunikasi, Informatika dan Persandian Budi Santoso SSos MSi, menyampaikan program “Smart Kampung” yang berhasil mendorong kreativitas dan ekonomi kreatif warga di lingkup yang paling kecil, yaitu desa.
Dari pemaparan ketiga daerah percontohan ASCN di Indonesia tersebut, menurut Safrizal, inti pembangunan perkotaan cerdas di Indonesia tidak melulu berorientasi pada pemutakhiran teknologi dan digitalisasi.
Namun, penerapan pengelolaan perkotaan yang berfokus pada peningkatan kemampuan pemerintah untuk dapat memahami persoalan masyarakat, memberikan solusi serta kemudahan.
Baca juga: Kanwil DJKN Aceh Bersama Pemkab Bener Meriah Gelar Kegiatan Lelang “Kopi di Kebun Kopi”
Baca juga: Bupati dan Forkopimda Gayo Lues Tanam Padi di Lahan Tidur
“Pembangunan perkotaan cerdas juga tidak harus mencontoh daerah/negara lain, karena setiap wilayah mempunyai tantangan dan karakteristik yang berbeda.
Pemanfaatan digitalisasi hanya bersifat sebagai pendukung saja untuk mempercepat langkah-langkah yang harus diambil oleh pemerintah, terutama menghadapi pandemi Covid-19,” tambah Safrizal.
Pada akhir sambutannya, Safrizal menekankan pentingnya kolaborasi dalam mewujudkan kota cerdas sesuai tujuan utama ASCN.
Yaitu untuk meningkatkan kehidupan warga perkotaa ASEAN, mengingat peluang dan tantangan yang ditimbulkan oleh urbanisasi dan digitalisasi yang cepat.
Hal itu dapat dicapai dengan lebih berfokus pada berbagai isu lebih spesifik yang berkembang di sektor perkotaan, seperti pemberdayaan UMKM.
Pengurangan emisi karbon, pembangunan berkelanjutan, transportasi terpadu, dan kemudahan berusaha.(*)
Baca juga: Pacuan Kuda Tradisional Gayo di Aceh Tengah Sukses, Ini Nominal Hadiah Diterima Peraih Juara
Baca juga: Kesbangpol Aceh Gelar FGD Ketahanan Sosial Berbasis Kearifan Lokal di Bener Meriah dan Aceh Tengah