10 Tahun Gempa Gayo
Kisah Desa Serempah di Aceh Tengah, Saksi Dahsyatnya Gempa Ketol pada 2013
Pada tahun 2013, desa ini pernah diguncang oleh gempa dahsyat yang mengakibatkan banyak korban jiwa dan merusak sebagian besar infrastruktur desa.
Penulis: Romadani | Editor: Mawaddatul Husna
Salah satunya adalah rumahnya, puing beton bangunan kamar mandi dan dapur masih tersisa meski sudah di keliling oleh semak belukar.
"Ini rumah kita, ukurannya 7x9 meter tebing ini dulu tidak ada, inilah yang dibawa oleh longsoran gempa itu," kata dia.
Baca juga: Getaran Terasa di Empat Wilayah, Gempa 4.7 Guncang Kabupaten Karo Sumatera Utara
Ia menceritakan pada saat gempa terjadi, tidak ada satu orangpun di rumah, dua anaknya berada di Kota Takengon menuntut ilmu.
Sedangkan istri dan satu anak bungsunya berada di sawah yang jaraknya kurang lebih 200 meter dari rumah tersebut.
"Saat gempa terjadi saya berada di sawah yang di atas, saya melihat asap atau debu yang hitam keluar dari pemukiman rumah saya, tidak lama kemudian datanglah tetangga memberi tahu bahwa rumah saya sudah tidak ada," kata Selamat.
Saat itu juga, Selamat kembali ke rumah dan melihat rumah yang padat penduduk sudah terbelah dua, begitupun rumahnya sudah hilang dibawa longsoran tanah dan menyisakan dapur serta kamar mandi.
Baca juga: Tsunami saat Gempa Mentawai Sumatera Barat Terjadi di 15 Wilayah
"Saya lemas melihat keadaannya, tapi saya berpikir positif ini kuasa Allah, istilahnya kalau harta masih bisa dicari tapi kalau keluarga atau nyawa kemana hendak dicari," kata dia.
Di sisi lain dalam perjalanan ke Desa Serempah tampak secercah harapan di mata anak-anak desa tersebut.
Mereka adalah generasi penerus yang penuh semangat dan keinginan untuk membangun masa depan yang lebih baik.
Meskipun mereka telah merasakan kehilangan yang mendalam, mereka memiliki tekad yang kuat untuk melampaui masa lalu dan mencapai cita-cita.
Warga Desa Serempah bersama-sama memulai proses pemulihan dengan tekad yang kuat.
Dengan bantuan pemerintah, organisasi kemanusiaan, dan sukarelawan dari berbagai penjuru negeri, desa kecil ini mulai bangkit dari puing-puing.
Rumah-rumah dibangun kembali, infrastruktur diperbaiki, dan sekolah-sekolah dibangun untuk memberikan pendidikan bagi generasi muda yang cerdas.
Namun, luka akibat gempa itu tidak hanya terlihat pada bangunan fisik.
Banyak warga Desa Serempah yang masih mengalami trauma dan kesedihan mendalam atas kehilangan orang-orang tercinta dan kehancuran yang mereka alami.
Namun, mereka terus melangkah maju dengan tekad yang tak tergoyahkan, menolak untuk dikuasai oleh rasa takut dan putus asa.
"Kalau jumlah KK sekarang 107, kalau dulu cuma 70-an, semua korban gempa dulu masih memilih di sini dan akan kami jadikan kenangan yang tidak terlupakan," jelas Selamat. (*)
Update berita lainnya di TribunGayo.com dan Google News
Mengenang Gempa Ketol Aceh Tengah, Ternyata Serempah Artinya "Tora Ni Gajah" |
![]() |
---|
10 Tahun Gempa Ketol Aceh Tengah Berlalu, Desa Serempah Rindu Infrastruktur Jalan yang Bagus |
![]() |
---|
Bangkit dari Gempa Ketol Aceh Tengah, Kini Desa Bah Kembangkan Wisata Air Sungai dan Bentangan Sawah |
![]() |
---|
Kisah Salbiah Fitri Selamat dari Gempa Ketol Aceh Tengah, Saksikan Desa Serempah Terbelah Jadi Dua |
![]() |
---|
Mengenang Dahsyatnya Gempa Ketol Aceh Tengah 10 Tahun Silam |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.