Berita Aceh Tenggara Hari Ini
Banyak Siswa Belum Lancar Membaca, Ini Tanggapan Tokoh Masyarakat Aceh Tenggara
Nasrul Zaman memperingatkan, jika sekolah negeri tidak mampu menuntaskan Calistung, masyarakat bisa beralih ke sekolah swasta.
Penulis: Asnawi Luwi | Editor: Sri Widya Rahma
Ringkasan Berita:
- Beberapa sekolah mengakui masih ada peserta didik yang belum lancar membaca.
- Upaya dilakukan dengan memberikan pembelajaran khusus atau prioritas kepada siswa yang belum lancar membaca maupun yang berkebutuhan khusus.
- Tokoh masyarakat Aceh Tenggara, Dr Nasrul Zaman, menilai kondisi ini mencoreng dunia pendidikan.
Laporan Wartawan Tribun Gayo Asnawi Luwi | Aceh Tenggara
TribunGayo.com, KUTACANE - Meski anggaran pendidikan yang digelontorkan pemerintah cukup besar, termasuk Tunjangan Penghasilan Guru (TPG), sejumlah sekolah tingkat Sekolah Dasar (SD) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP) di bawah naungan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Aceh Tenggara masih belum tuntas dalam membina kemampuan membaca para siswanya.
Berdasarkan konfirmasi TribunGayo.com dengan Kepala Sekolah Dasar Negeri (SDN) 1 Lawe Sigala-gala, SDN Bertingkat, SDN 2 Lawe Loning, Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMPN) 1 Lawe Sigala-gala, serta beberapa sekolah lainnya, masih terdapat peserta didik yang belum lancar membaca.
Para kepala sekolah menyebutkan telah melakukan berbagai upaya, salah satunya memberikan pembelajaran khusus atau prioritas kepada siswa yang belum lancar membaca maupun yang berkebutuhan khusus.
Baca juga: Siswa SMP Tak Lancar Membaca, Tim Disdikbud Aceh Tenggara Turun ke Sekolah
Tanggapan Tokoh Masyarakat Aceh Tenggara
Sementara itu, Tokoh Masyarakat Aceh Tenggara Dr Nasrul Zaman kepada TribunGayo.com pada Senin (24/11/2025), mengatakan bahwa masih banyak sekolah dasar hingga sekolah menengah pertama di jajaran Disdikbud Aceh Tenggara yang siswanya belum tuntas membaca.
Kondisi ini dinilai dapat mencoreng dunia pendidikan, padahal anggaran yang dialokasikan dari dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS), TPG, dan sumber bantuan lainnya tergolong besar.
Namun, lanjut Dr Nasrul Zaman, kemampuan membaca saja belum dapat dituntaskan.
Menurutnya, masih ditemui sekolah-sekolah di Aceh Tenggara yang siswanya belum lancar membaca.
Hal ini menjadi tanggung jawab Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Aceh Tenggara untuk melakukan evaluasi menyeluruh terhadap para kepala sekolah SD dan SMP di jajaran Disdikbud Aceh Tenggara, termasuk pemerataan tenaga pendidik guna menuntaskan pembelajaran membaca, menulis, dan berhitung (Calistung).
Baca juga: Bupati Aceh Tenggara: Siswa tak Mampu Membaca, Jangan Saling Menyalahkan dan Cari Solusi Bersama
Sekolah Negeri Dikhawatirkan Ditinggalkan
Nasrul Zaman, yang juga Pengamat Kebijakan Publik Aceh, menilai tantangan ke depan akan semakin berat apabila sekolah-sekolah negeri tidak mampu menuntaskan Calistung.
Jika hal ini terus berlanjut, sekolah negeri dikhawatirkan akan semakin ditinggalkan, dan masyarakat lebih memilih sekolah swasta yang dianggap memiliki kualitas pendidikan lebih baik.
"Artinya, kalau tidak mulai saat ini diwanti-wanti, sekolah negeri bakal ditinggalkan masyarakat karena tidak mampu bersaing dengan sekolah swasta dari segi kualitas pendidikan," ungkap Nasrul.
Ia menambahkan, pada dasarnya masyarakat lebih memilih sekolah negeri untuk menyekolahkan anak-anak mereka.
Namun karena faktor kualitas, banyak orang tua rela mengeluarkan biaya lebih besar demi pendidikan yang lebih baik bagi anak-anaknya.
"Artinya, kualitas pendidikan dan mutu pendidikan faktor utama yang akan dicari oleh orang tua untuk menyekolahkan anak-anaknya.
Jadi, dengan momentum menyambut Hari Guru Nasional (HGN) dan HUT PGRI ke 80 tanggal 25 November 2025 dengan tema "Guru Hebat, Indonesia Kuat, kita tingkatkan kualitas dan mutu pendidikan serta sukses Calistung dan 8 program Standar Pendidikan Nasional," tutupnya. (*)
Baca juga: Soal Siswa tak Mampu Membaca, Ratusan Kepsek di Aceh Tenggara Dikumpulkan
| Barisan Sepuluh Pemuda Aceh Tenggara Desak Kejari Usut Penggunaan DD Lawe Loning Hakhapen |
|
|---|
| Terlapor Mangkir dari Panggilan Polisi Terkait Kasus Larikan Anak Dibawah Umur di Tanah Karo |
|
|---|
| Inspektorat Aceh Tenggara akan Keluarkan Rekomendasi DPO untuk Pj Pengulu Lawe Tawakh |
|
|---|
| Perbaikan Jalan Rusak dan Jembatan, Pemkab Aceh Tenggara Siapkan Anggaran Rp 27 Miliar |
|
|---|
| Jalan Kumbang Indah di Aceh Tenggara Terancam Putus dan Jadi Lokasi Buang Sampah |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/gayo/foto/bank/originals/Pengamat-Kebijakan-Publik-Aceh-Dr-Nasrul-Zaman-2.jpg)