Renggut Kesucian Anak Kandung
Kasus Ayah Nodai Anak Kandung di Gayo Lues, Ini Tanggapan Aktivis Perempuan
Kasus dugaan ayah menodai anak kandung di Kabupaten Gayo Lues mencuat ke publik pada 21 November 2025.
Penulis: Kiki Adelia | Editor: Sri Widya Rahma
"Ini rasa malu yang sehat. Malu kalau lewat batas. Malu kalau bikin onar. Malu kalau langgar adat atau syariat.
Rasa malu inilah yang biasanya bikin orang otomatis ngerem. Bukan karena dipaksa, tapi karena nggak mau merusak nama baik diri sendiri dan keluarga," kata Novita.
Peran Sarak Opat Dinilai Krusial
Novita menegaskan bahwa nilai adat tidak dapat berjalan sendirinya tanpa dukungan peran Sarak Opat Reje, Petue, Imem, dan Rayat.
Mereka dinilai perlu aktif menyuarakan nilai adat melalui khutbah, musyawarah kampung, pertemuan adat, hingga ruang diskusi masyarakat.
Menurutnya, adat dan agama merupakan dua unsur yang harus berjalan seimbang dalam menjaga moral masyarakat.
"Tapi nilai-nilai ini nggak bisa jalan sendiri," pungkas Novita.
Adat berfungsi sebagai kontrol sosial, sementara agama memperkuat nilai spiritual.
Keduanya dianggap sebagai benteng yang mampu mencegah kekerasan dan pelecehan terhadap perempuan.
Menjaga Martabat Kampung dan Masa Depan Perempuan
Ia menegaskan bahwa nilai budaya Gayo tidak hanya bertujuan melindungi perempuan, tetapi juga menjaga kehormatan kampung serta menciptakan lingkungan yang aman, manusiawi, dan bermartabat.
Ia berharap kasus di Gayo Lues menjadi pelajaran agar masyarakat lebih serius mencegah kekerasan seksual sejak dini melalui pendidikan karakter berbasis adat. (*)
(TribunGayo.com/Kiki Adelia)
Baca juga: Korban Diduga Diberi Nanas dan Minuman Bersoda oleh Sang Ayah agar Tidak Hamil
Multiangle
Eksklusif
ayah
kekerasan seksual
anak kandung
aktivis
Blangkejeren
Gayo Lues
TribunGayo.com
berita tribun gayo hari ini
Berita Gayo Lues Hari Ini
| Polres Gayo Lues Imbau Masyarakat Jangan Takut Melapor, Stop Nodai Anak |
|
|---|
| Polres Gayo Lues Tangani 2 Kasus Ayah Garap Anak Kandung, Begini Kronologinya |
|
|---|
| MIRIS, Selama 9 Tahun Seorang Ayah Tega Menodai Anak Kandung, Ini Tanggapan Psikolog |
|
|---|
| Ayah Nodai Anak Kandung, Dibawah Ancaman, Pelaku Selalu Minta Dilayani |
|
|---|
| Selam 9 Tahun, Pelaku Menodai Anak Kandung 2-3 Kali dalam Seminggu |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/gayo/foto/bank/originals/Aktivis-Forum-Masyarakat-Bersatu-Novita-Sari.jpg)