Berita Nasional
Gugusan Pulau Breueh Aceh Besar Diusulkan Jadi Penampungan Pengungsi Rohingya
Pengamat Kajian Asia Tenggara (SEA Studies) Muhammad Ichsan memberikan opsi penempatan pengungsi Rohingya di Aceh di wilayah Gugusan Pulau Breuh
Penulis: Fikar W Eda | Editor: Rizwan
Laporan Fikar W.Eda I Jakarta
TRIBUNGAYO.COM, JAKARTA - Pengamat Kajian Asia Tenggara (SEA Studies) Muhammad Ichsan memberikan opsi penempatan pengungsi Rohingya "Manusia Perahu" di Aceh di wilayah Gugusan Pulau Breuh, Aceh Besar.
"Opsi terbaik saat ini bagi pengungsi Rohingya adalah ditempatkan di pulau khusus, saya berharap Pemerintah Kabupaten Aceh Besar memberikan izin terhadap pulau yang masih tergolong jarang penduduk seperti Gugusan Pulau Breuh, Pulau Nasi, Pulau Bunta, Pulau Teunom, Pulau Kareung," jelas Ichsan, Jumat (20/1/2023).
Kepada TribunGayo.com, alumni Magister Kajian Asia Tenggara Universitas Indonesia tersebut menambahkan pengungsi Rohingya akan mudah didata ulang.
Artinya guna diketahui mana yang benar-benar pengungsi atau bukan ataupun indikasi terduga para korban perdagangan manusia oleh pihak berwenang UNHCR, IOM dan pihak Lembaga Internasional lainnya yang berwenang.
Baca juga: Rohingya Kabur Lagi, Analisis Kemenlu: Aceh jadi Tempat Singgahan untuk Diselundupkan ke Malaysia
"Gugusan Pulau Breueh dan Nasi di Aceh Besar sampai saat ini sangat cocok untuk dijadikan kamp pengungsian Internasional atau menjadi pulau yang dikelola Imigrasi Indonesia untuk keperluan khusus dan mendesak," ungkap Ichsan yang juga Perwira Komcad Matra Udara asal Aceh tersebut.
Berdasarkan data Kementerian Luar Negeri, jumlah pengungsi Rohingya yang tercatat mendarat di Aceh mencapai 644 orang.
Data tersebut merupakan data tanggal 15 November 2022 hingga 8 Januari 2023.
Motif pengungsi Rohingya datang ke berbagai negara tujuan tersebut bukan lagi semata karena persekusi, melainkan mencari pekerjaan untuk penghidupan dan ekonomi.
Perjalanan secondary movement meninggalkan Camp Cox's Bazar di Bangladesh ini tentu merupakan perjalanan yang berbahaya karena melibatkan banyak pihak yang juga tidak bertanggung jawab.(*)
Update berita lainnya di TribunGayo.com dan Google News
Baca juga: 184 Orang Imigran Rohingya Terdampar di Lamnga Aceh Besar
Mengenang Joko Pinurbo, Malam Apresiasi Sastra di Perpustakaan Baca Tebet Jaksel |
![]() |
---|
Tata Suara Dalam Film, Sisi Penting yang Sering Terlupakan |
![]() |
---|
Membaca Ulang Kerapuhan Manusia Indonesia di Al-Zastrouw Library |
![]() |
---|
Gegara Gaya Hidup Dua Aparat Nekat Jambret dan Bawa Senpi ke Bank, Berakhir Dibalik Jeruji |
![]() |
---|
UKM Pers Pituluik Gelar PJTD: Membangun Masa Depan Jurnalistik Kampus |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.