Kupi Senye
Wisata Tanpa Plastik
Bur Klieten mewakili wisata alam bebas yang butuh kesiapan dan keterampilan. Sedangkan jambore hanya wisata rekreasi untuk semua kalangan.
Maksudnya, semua faham, gak banyak tanya, langsung aksi. Semua sudah terbiasa.
Hasilnya, tak banyak sampah plastik bekas konsumsi dan sampah yang ada setelah selesai, sudah masuk kantung siap diangkat oleh petugas kebersihan.
Dua fenomena yang berlawanan. Namun saling berhubungan karena berada di titik wisata.
Bur Klieten mewakili wisata alam bebas yang butuh kesiapan dan keterampilan. Sedangkan jambore hanya wisata rekreasi untuk semua kalangan, balita hingga lansia.
Titik wisata yang menjadi magnet adalah Danau Lut Tawar.
Sampah plastik menjadi isu nasional. Kalau tak boleh dibilang: masalah nasional. Bayangkan di rubrik Kolom Majalah Tempo 12 Meu 2024, Bung Muhammad Reza Cordova, peneliti BRIN menyatakan bahwa sampah plastik Indonesia sudah mulai berlayar tanpa batas hingga Maladewa, Seychelles lalu tiba juga di Madagaskar.
Bayangkan mereka berlayar ke benua Afrika menyamai “nenek moyang yang pelaut”. Ya, sampah itu berlayar via laut, liwat Samudea Hindia. Ya, kita di Gayo mungkin tak bertepatan laut.
Tapi apakah sampah kita termasuk di dalamnya? Allah A’Lam, bisa saja, why? Pas kita melancong ke Bireuen atau ke Meulaboh.
Ada sampah kita terbuang fi laut dan berlayar bersama sampah dari selatan Indonesia. Allahu Mustaan.
Kembali ke paragraf sebelum paragraf di atas. Mengapa titik tinjauan adalah Danau Laut Tawar (DLT).
Karena DLT, lima tahun terakhir ini sangat ramai dikunjungi dan menjadi titik panggil wisatawan regional dari Kabupaten tetangga. Bukan dari Bener Meriah atau Gayo Lues sahaja.
Namun nomor posisi dengan seri Z, N, P, W, dan lainnya, bahkan seri J/A juga menjadikan DLT sebagai titik panas sebelum mengeksplorasi titik wisata lain di Aceh Tengah dan sekitarnya.
Titik wisata, kemungkinan besar akan didiami pengunjung sesaat atau bisa saja dia bermalam karena telah adanya kemah, bungalows, serta glamping, atau rumah wisata lainnya yang menjadi unggulan masing-masing spot.
Lama tidaknya kita rihlah menikmati danau dan titik wisata lain. Pasti ada logistik yang menjadi penunjang nikmatnya lancong kita. Salah satunya pasti sampah plastik.
Saya yakin sebenarnya beberapa titik wisata sudah berupaya untuk meminimalisir sampah di lokasi yang dikelola.
Kupi Senye
Bur Klieten
wisata
Aceh Tengah
Takengon
Bener Meriah
Redelong
Opini Tribun Gayo
TribunGayo.com
| Peran Baitul Mal Aceh Tengah dalam Mengentaskan Kemiskinan Ekstrem di Kampung Keramat Mupakat |
|
|---|
| Tataniaga Kopi yang Manusiawi untuk Menyelamatkan Ekonomi Rakyat Gayo |
|
|---|
| Pasar Handicraft Gayo: Membangun Pusat Ekonomi Kreatif dan Pariwisata Aceh Tengah |
|
|---|
| Air Mata di Balik Senyuman Seorang Guru |
|
|---|
| Menjaga Spirit Ibadah di Usia Senja: Hikmah Wudhu dan Shalat bagi Kesehatan Jasmani dan Ruhani |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/gayo/foto/bank/originals/ISMA-WEN-PENULIS-OPINI.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.