Kupi Senye

Menyelamatkan RSUD Datu Beru Takengon dari Krisis Internal

Penurunan kualitas layanan, lemahnya manajemen internal dan memburuknya kondisi fasilitas telah menjadi keluhan yang semakin nyata ditengah masyarakat

ISTIMEWA
OPINI TRIBUNGAYO - Khairul Ahadian ST adalah Politisi Partai Demokrat/Anggota DPRK Aceh Tengah. Ia menulis opini berjudul 'Menyelamatkan RSU Datu Beru Takengon dari Krisis Internal', Kamis (1/5/2025). 

Oleh: Khairul Ahadian ST *)

Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Datu Beru Takengon, kini tengah menghadapi tantangan serius yang mengancam keberlanjutan dan kualitas pelayanannya.

Penurunan kualitas layanan, lemahnya manajemen internal dan memburuknya kondisi fasilitas telah menjadi keluhan yang semakin nyata ditengah masyarakat.

Pelayanan dan Kesejahteraan Pegawai

Saat ini, kualitas pelayanan di RSU Datu Beru menunjukkan penurunan yang nyata.

Semangat kerja para pegawai melemah, ditandai dengan berkurangnya kepedulian terhadap pasien. 

Fragmentasi internal di antara pegawai, yang membentuk kelompok-kelompok kecil berdasarkan kepentingan masing-masing, telah menciptakan iklim kerja yang tidak sehat dan menghambat kolaborasi antarbagian. 

Akibatnya, jumlah komplain masyarakat terus meningkat, mencerminkan ketidakpuasan terhadap layanan yang diberikan.

Salah satu penyebab melemahnya kinerja adalah kurangnya perhatian terhadap kesejahteraan pegawai.

Banyak dokter spesialis yang kini bekerja lebih berorientasi pada keuntungan materi dibandingkan dengan rasa pengabdian terhadap masyarakat. 

Kondisi ini memperburuk motivasi internal dan berimbas langsung pada kualitas layanan yang diterima pasien.

Manajemen Keuangan

Dari sisi keuangan, RSU Datu Beru mengalami defisit anggaran serius akibat lemahnya pengelolaan keuangan. 

Tidak adanya perencanaan yang matang dan evaluasi keuangan berkala telah mengakibatkan sering terputusnya pengadaan obat, bahan habis pakai, dan kebutuhan operasional lainnya.

Ini tentu semakin memperparah penurunan kualitas pelayanan medis.

Manajemen rumah sakit juga menunjukkan ketidakpedulian terhadap pemeliharaan fasilitas fisik dan peralatan medis.

Infrastruktur yang terus memburuk memperkuat citra negatif rumah sakit di mata pasien dan masyarakat. 

Sumber: TribunGayo
Halaman 1/4
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved