GOS TAKENGON BERALIH FUNGSI
Teater Reje Linge Latihan di Halaman GOS, Tak Kuat Bayar Sewa
Kelompok seni teater dari dataran tinggi Tanah Gayo harus menerima kenyataan bahwa hanya halaman GOS saja yang bisa sebagai tempat latihan kesenian.
Penulis: Fikar W Eda | Editor: Sri Widya Rahma
Laporan Fikar W Eda | Aceh Tengah
TRIBUNGAYO.COM, TAKENGON - Kelompok seni pertunjukan dari Takengon, Teater Reje Linge, memanfaatkan halaman Gedung Olah Seni (GOS) sebagai tempat latihan rutin mereka.
Minimnya fasilitas latihan membuat para pegiat seni ini harus beradaptasi dengan ruang terbuka yang tersedia.
“Kami manfaatkan halaman GOS karena itu yang tersedia untuk latihan,” ujar Manajemen Teater Reje Linge, Sabariah, kepada TribunGayo.com, Rabu (11/6/2025).
Menurut Sabariah untuk bisa menggunakan ruang dalam GOS, harus membayar biaya sewa sebesar Rp 600 ribu.
“Saya dengar sendiri dari saudara saya yang mau menggunakan GOS untuk acara resepsi pernikahan. Biayanya segitu,” ujarnya.
Sabariah mengungkapkan bahwa biaya tersebut cukup memberatkan bagi kelompok seni yang bergerak secara swadaya.
Ia berharap pemerintah daerah atau pengelola fasilitas publik dapat memberikan ruang dan akses yang lebih luas bagi komunitas seni untuk berkarya.
Terutama generasi muda yang sedang giat membangun ekosistem teater di dataran tinggi Gayo.
Teater Reje Linge dikenal aktif menampilkan pertunjukan berbasis budaya lokal dan terus mengembangkan bakat-bakat muda dalam seni peran, musik, dan sastra.
Namun, keterbatasan fasilitas menjadi tantangan tersendiri di tengah semangat berkesenian yang tinggi.
“Kami tidak menuntut banyak, hanya ingin diberi ruang yang layak agar proses kreatif ini bisa berjalan lebih baik,” pungkas Sabariah. (*)
Baca juga: Kondisi GOS Takengon Memprihatinkan
Baca juga: 40 Tahun Berdiri, GOS Takengon Tetap Seperti Awal Dibangun
Baca juga: Penulis Naskah Teater Reje Linge XIV Soroti Kondisi GOS Takengon "Simbol Budaya yang Terlantar"
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.