GOS TAKENGON BERALIH FUNGSI
Penulis Naskah Teater Reje Linge XIV Soroti Kondisi GOS Takengon "Simbol Budaya yang Terlantar"
Sebuah gedung kesenian memiliki peran strategis dalam kehidupan masyarakat.
Penulis: Fikar W Eda | Editor: Sri Widya Rahma
Laporan Fikar W Eda | Aceh Tengah
TRIBUNGAYO.COM, TAKENGON - Penulis naskah teater "Reje Linge XIV" Sjaiful Hadi JL, mengungkapkan keprihatinan mendalam terhadap kondisi Gedung Olah Seni (GOS) Takengon yang dinilainya kian memudar dari fungsi dan maknanya sebagai pusat kesenian di Kabupaten Aceh Tengah.
“Melihat kondisi GOS hari ini, sungguh menyedihkan. Gedung itu bukan hanya mengalami penurunan kualitas fisik, tetapi juga telah kehilangan arah fungsinya,” ujar Sjaiful dari kediamannya di Medan.
Ia menilai kondisi ini sebagai cermin dari lemahnya perhatian pemerintah daerah terhadap kebudayaan.
Menurut Sjaiful, sebuah gedung kesenian memiliki peran strategis dalam kehidupan masyarakat.
Tidak semata tempat pertunjukan, tetapi juga sebagai pusat pengembangan kreativitas, pelestarian budaya lokal, penyedia informasi pariwisata.
Sjaiful Hadi adalah salah seorang seniman yang ikut berperan dalam pembangunan bidang seni budaya di Tanah Gayo, terutama teater dan sastra.
Ia terlibat di berbagai kegiatan budaya daerah itu, termasuk ketika "hijrah" Ke Medan, perhatiannya terhadap Tanah Gayo tidak pernah berhenti.
Ia banyak mendidik generasi muda dalam bidang seni budaya dan jurnalistik di Aceh Tengah. (*)
Baca juga: Gedung Olah Seni Takengon Pernah Menjadi Pusat Denyut Kesenian, Butuh Revitalisasi
Baca juga: Gedung Olah Seni Takengon Perlu Direvitalisasi, Saatnya Menghidupkan Kembali Nadi Seni Gayo
Baca juga: UPTD PPA Bener Meriah Harap Kasus Pengeroyokan Libatkan Anak di Bawah Umur Diproses Secara Adil
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/gayo/foto/bank/originals/Sjaiful-Hadi.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.